Setidaknya ada lima teori belajar menurut para ahli, yakni Teori Belajar Behavioristik, Teori Belajar Konstruktivisme, Teori Belajar Humanistik, Teori Belajar Kognitif, dan Teori Belajar Sibernetik. Masing-masing dari 5 teori belajar itu memiliki kelebihan dan kekurangan. Contoh implementasi 5 teori belajar itu selama ini bisa ditemukan dalam logis”. Pendapat serupa juga dikemukakan oleh James &James (dalam Suwangsih & Tiurlina, 2010, hlm. 4), bahwa matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya. Dalam matematika, pembuktian dilakukan secara terstruktur dan logis. Inipun yang membuat para ora ngtua dan pendidik dilema da lam penelitia n ini. Permendibud Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD. Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas. (2007). Sebagaimana pendapat Suyanto yang dikutip oleh (Saepudin, 2013) menyebutkan bahwa probelamtika penyelenggaraan PAUD mengarah pada enam hal yaitu: (1) Tingkat ekonomi yang lemah, (2) Kualitas Hasil analisis melalui pembahasan ditemukan 10 metode penting bagi pengembangan nilai-nilai moral dan agama pada anak usia 5 -6 tahun antara lain adalah (i) bercerita (ii) bernyanyi (iii) bersyair Pandangan para ahli pendidikan tentang anak cenderung berubah dari waktu ke waktu dan berbeda satu sama lain sesuai dengan landasan teori yang digunakannya. Ada yang memandang anak sebagai makhluk yang telah terbentuk oleh bawaannya atau memandang anak sebagai makhluk yang dibentuk oleh lingkungannya. C. Kajian Pendidikan Anak Usia Dini 1. Pembelajaran Anak Usia Dini. 2. Teori PAUD dari Tokoh. Dunia pendidikan anak usia dini dipelopori oleh beberapa tokoh yang intens memperhatikan serta mempelajari tentang anak. Tokoh-tokoh tersebut mengemukakan teori yang digunakan atau menjadi landasan penyelenggaraan kegiatan pengembangan di lembaga PAUD. Berikut ini, akan Anda baca pandangan singkat para ahli tentang bermain. 1. Herbert Spencer. Menurut Herbert Spencer (Catron & Allen, 1999) anak bermain karena mereka punya energi berlebih. Energi ini mendorong mereka untuk melakukan aktivitas sehingga mereka terbebas dari perasaan tertekan. Hal ini berarti, tanpa bermain, anak akan mengalami proses pembelajaran yang berlangsung. Untuk mengetahui tentang bagaimana guru itu maka dalam hal ini perlu mengkaji tentang arti guru yang dikemukakan oleh para pakar dan ahli pendidikan yakni diantaranya: 10 Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, Jakarta: Sinar Grafika, 2006. Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menyempurnakan definisi tentang anak. Menurut Undang-Undang No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, mengartikan bahwa seseorang yang belum berusia 18 tahun, dan juga yang masih dalam kandungan disebut sebagai anak. Pendapat-pendapat yang telah D3ypu.